Proses Manajemen Pemasaran Menurut Philip Kolter



   Proses manajemen pemasaran merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan serta mengembangkan suatu usaha atau bisnis. Karena ketika proses manajemen pemasaran berjalan dengan baik maka seluruh kegiatan yang menyangkut dalam hal pemasaran akan berjalan dengan efektif dan efisien.


1. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan

    Konsep inti dari sebuah pemasaran adalah identifikasi kebutuhan dan keingan pelanggan, produk yang didesain sesuai dengan kebutuhan dan keiinginan pelanggan akan lebih mudah diterima dan disukai oleh para konsumen.
Secara harafiah, kebutuhan merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menjalani hidup, dan muncul dalam keadaan merasa kurang. Contoh kebutuhan antara lain kebutuhan fisik (makan, pakaian,  rumah, dll), kebutuhan sosial (teman, hubungan saling mencintai) dan kebutuhan individu seperti kebutuhan pendidikan dan ekspresi diri. Sedangkan keiinginan adalah sebuah bentuk kebutuhan pada diri seseorang yang dipengaruhi oleh budaya dan kepribadiannya.
Misal saja, orang jogja kalau lapar maka butuh makan, inginnya maka gudeg, pecel dll. Sedangkan orang Amerika ketika lapar maka butuh makan, inginnya hamburger, hot dog dll.

Keberhasilan seorang pemasar salah satunya ditentukan oleh keberhasilan dalam mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Misal saja, kasus mobil eropa dan mobil jepang. Mobil Jepang begitu sukses di Indonesia, sedangkan mobil-mobil eropa seperti chevrolet tidak mampu bersaing di Indonesia. Hal tersebut karena, perusahaan Jepang mampu menciptakan mobil khusus untuk orang Indonesia, yakni yang dibutuhkan dan diinginkan oleh orang Indonesia yaitu murah namun berkualitas. Sementara mobil eropa, umumnya lebih mahal. 

2. Desain Strategi Pemasaran Berorientasi Pelanggan

  Setelah perusahaan mampu mengidentifikasi need and want dari konsumen, maka perusahaan harus mendesain strategi pemasan yang berorientasi  pada konsumen. Menurut Kotler (2012) , dalam mendesain ini seorang pemasar dituntut membuat strategi pemasaran yang dapat menjawab minimal dua pertanyaan berikut ini, yaitu :

  • Siapa target pasar perusahaan?
  • Apa proposisi nilai yang akan ditawarkan kepada pelanggan?

Agar mampu melayani pelanggan secara efektif, maka perusahaan perlu mengidentifikasi pelanggan-pelanggan seperti apa yang akan dilayani. Pada intinya perusahaan harus melakukan STP (Segmenting, Targetting dan Positioning. Awalnya perusahaan harus membagi konsumen ke dalam segmen-segmen yang didasarkan pada demografis, geografis, dll. Setelah itu, dari segmen yang telah dipilih baru ditargetkan dengan yang lebih spesifikik lagi. Dari target yang spesifik tersebut, kemudian di lekatkan (di posisikan/positioning) di benak konsumen produk yang kita miliki (positioning). 
Selain itu melakukan STP, perusahaan juga perlu menentukan proposisi nilai (valua proposition) yang akan ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Pada tahap ini, seorang pemasar harus mengidentifikasi product benefits (keunggulan produk yang dimiliki dan apa perbedaan dengan produk yang lainnya). 

3. Mendesain Program Pemasaran Terpadu (Bauran Pemasaran)

  Strategi pemasaran yang sudah di desain tersebut, maka tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan melalui program-program pemasaran. Program-program pemasaran tersebut merupakan srangkaian program pemasaran dalam upaya menjalankan strategi pemasaran yang telah ditentukan oleh pemasar.
Program-program tersebut sering disebut sebagai marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri dari 7P (Product, Price, Place, Promotion, Physicle Evidence, Process, People). Pengertiannya, marketing mix atau bauran pemasaran adalah sekumpulan alat yang dipergunakan oleh manajer pemasaran untuk menjalankan strategi pemasaran yang mencakup penentuan produk, harga, saluran distribusi, promosi, suasana, proses/layanan, dan people (orang yang terlibat/ staff).

4. Membangung Hubungan  Dengan Pelanggan dan Menciptakan Kepuasan Pelanggan

  Kesuksesan suatu perusahaan dalam menjalin hubungan dengan pelanggan, akan menentukan eksistensi dan keberlangsungan hidup perusahaan di waktu yang akan datang. Hubungan yang baik akan menimbulkan kepuasan pelanggan yang berimbas pada loyalitas pelanggan kepada perusahaan kita, tentu ini menjadi investasi jangka panjang karena akan mengurangi biaya promosi karena sudah ada pelanggan yang loyal.
Menurut Kotler, 2012. Manajemen hubungan pelanggan merupakan keseluruhan proses membangun dan mempertahankan hubungan pelanggan yang menguntungkan melalui penciptaan nilai pelanggan yang super serta kepuasan pelanggan secara berkelanjutan.

5. Menangkap Nilai dari Pelanggan untuk Menciptakan Profit dan Ekuitas Pelanggan

  Tahap kelima dari tahap proses pemasaran adalah menangkap nilai dari pelanggan yang dapat berupa penjualan, pangsa pasar serta profit. Keberhasilan perusahaan menangkap nilai dari pelanggan merupakan output atau hasil dari strategi-strategi pemasaran yang sukses dilakukan, terutama ke-empat tahap proses pemasaran diatas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Proses Manajemen Pemasaran Menurut Philip Kolter"

Post a Comment